Senin, 15 November 2010

Cerita Tentang Hitam dan Putih

T13/OJ/2010
Dara Aziliya
210110090145
Bentuknya yang terbilang unik, dengan susunannya, disertai tarian-tarian yang memainkan mata, Catur semakin digilai-gilai oleh berbagai kalangan. Tidak hanya pria yang menjalin keidentikan dengan catur, percayalah banyak wanita yang menjadikan catur sebagai penggairah otak mereka. Seiring perkembangannya, catur mewabah tanpa mengenal aspek-aspek demografis lagi. Meski memainkannya make mikir, ia menjalar membuat semua jatuh cinta dengan tubuh mungilnya. Catur tanpa kompetisi adalah nihil. Ia pun menjadi rebutan tempat tertinggi, sekaligus ajang memertaruhkan gengsi. Begitu juga dengan kehidupannya di dunia kampus, catur menjadi primadona anak-anak bangsa yang suka menantang pikirannya. Selamat mengenalnya dalam kampusmu!
Ada yang lebih eksotis daripada kegiatan menantang pikiran untuk mematikan seorang Raja? Segeralah memutuskan untuk mencari tahu bagaimana nikmatnya memanjakan pikiran kita dengan bermain catur. Dahulu, catur memang identik dengan Bapak-bapak dan kopi sebagai pelengkap untuk merilekskan pikiran sembari menghitung langkah-langkah kecil si mungil. Menyenangkan. Dengan berolahraga catur, kita terlatih untuk tidak memiliki pola pikir yang parsial. Setiap titik diperhitungkan. Dan benar, olahraga I I tidak memandang batas-batas peminatnya, setidaknya tulah yang diakui oleh Ade Suprianto, Ketua Unit Catur Mahasiswa Universitas Padjadjaran (UCMU), seorang muda yang berkarya atas nama catur. Di Unpad sendiri, UCMU berdiri pada tahun 1984 atas prakarsa dari Utut Ardianto. Banyak prestasi yang didapat dari anak muda yang tergabung dalam UCMU ini dari tingkat lokal hingga internasional. Malangnya, Ade mengakui bahwa penghargaan dan berbagai juara dalam banyak kompetisi yang didapat UCMU, justru kurang mendapat penghargaan dari kampus.
Banyaknya anak muda saat ini yang kurang keinginan untk menggunakan pemikirannya, dikatakan Ade tidak memengaruhi minat pemuda Unpad untuk melatih otaknya melalui Catur. Kedua hal ini tidak bersinergis. Jika bertandang ke secretariat UCMU, maka kita dapat menemukan berbagai penghargaan yang pernah didapat oleh anggota-anggotanya dalam berbagai perlombaan catur. Utut Adianto yang merupakan pendiri UCMU ini, merupakan grandmaster dunia catur di Indonesia. Ia adalah pemain catur terbaik yang dimiliki oleh negeri ini yang dihasilkan oleh UCMU.
Sudah tertarik untuk melatih pikiran melalui catur seperti anggota UCMU?


                                                                       




Narasumber
Nama                           :           Ade Suprianto
TTL                             :           Bandung, 23 Mei 1988
Alamat                         :           Komp. Melong Asih , Cijerah
HP                               :           0857 2186 2726

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda